Dallas, TX- Paul Alexander, seorang pria yang hidup dengan menggunakan paru-paru besi sejak usia 6 tahun akibat penyakit Polio, telah menginspirasi banyak orang dengan kemampuannya untuk mengatasi keterbatasan fisiknya. Meskipun masih memerlukan paru-paru besi saat tidur, Paul kini mampu melakukan aktivitas di luar ruangan berkat teknik pernapasan katak yang dikembangkannya.
Setelah berkolaborasi dengan terapis fisiknya, Nyonya Sullivan, Paul berhasil menguasai teknik pernapasan katak pada tahun 2020. Dengan tekad yang kuat, dia bahkan berhasil memenuhi tantangan Nyonya Sullivan untuk bernapas tanpa paru-paru besi selama tiga menit, sebuah pencapaian yang menandai kemajuan signifikan dalam perjalanannya.
Meskipun menghadapi banyak kesulitan, termasuk keterbatasan fisik dan mobilitas, Paul tetap gigih dalam mengejar cita-citanya. Dia bahkan berhasil menjadi pengacara dan mewakili klien di pengadilan dengan menggunakan kursi roda modifikasi. Namun, keberaniannya tidak hanya terbatas pada karier profesionalnya; Paul juga aktif dalam melakukan aksi untuk hak-hak disabilitas.
Paul Alexander adalah contoh yang luar biasa dari ketekunan dan semangat manusia untuk mengatasi rintangan. Memoarnya yang baru-baru ini diterbitkan, “Three Minutes for a Dog: My Life in an Iron Lung”, tidak hanya mencerminkan perjalanan hidupnya yang menginspirasi, tetapi juga menyuarakan pentingnya kesadaran akan tantangan yang dihadapi oleh orang-orang dengan disabilitas. Dengan cerita hidupnya, Paul Alexander memberikan inspirasi bagi kita semua untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi cobaan hidup.